Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ekonomi » Kerajinan Unik Bernuansa Eropa Asal Kota Malang, Tembus 150 Produk Decoupage

Kerajinan Unik Bernuansa Eropa Asal Kota Malang, Tembus 150 Produk Decoupage

  • calendar_month Ming, 3 Agu 2025

Peweimalang.com, Kota Malang – Sentuhan seni kreatif mampu mengubah barang bekas menjadi karya yang bernilai tinggi. Hal ini dilakukan oleh Bernadhet atau sapaan akrab Ririn, pemilik usaha dengan nama “Decoupage”, di Kawasan Cemoro Kandang, Kota Malang.

Usaha rumah ini mengkhususkan diri dalam pembuatan berbagai produk kerajinan decoupage, yakni teknik menghias dengan potongan tisu khusus bergambar ke sebuah benda. Menariknya, bahan utama yang digunakan adalah botol-botol minuman keras yang diolah menjadi karya dekoratif, unik dan bernilai seni tinggi.

“Ada sekitar 150 jenis produk disini dan menggunakan botol bekas miras karena bentuknya bagus cocok untuk dekorasi,” jelas Ririn, Sabtu (3/8/2025).

Selain itu, Ririn juga menerima pesanan untuk keperluan pernikahan, oleh-oleh atau sejenisnya. Produk yang ditawarkan juga berupa tempat lilin, hiasan botol dan berbagai item handmade lainnya, dengan harga mulai dari Rp10 ribu.

Proses pembuatan decoupage sendiri terbilang cukup unik, yang dimulai dengan membersihkan botol dan melicinkan permukaannya. Kemudian, menggunakan spon untuk mengecat botolnya dengan memberikan kesan bintik pada botol.

Setelah cat mengering, tisu khusus Napkin yang berasal dari Eropa atau Tiongkok ditempelkan secara hati-hati, lalu diberi lapisan lem dan pernis agar hasilnya tahan lama dan mengilap.

“Ini bukan lukisan, jadi ada tisu khusus dari Eropa atau Tiongkok. Jadi teknik pembuatannya di tempel bukan dilukis,” terang Ririn.

Pemilihan botol kaca sendiri karena memilki permukaan yang halus, berbeda dengan keramik yang cenderung kasar.

Ririn menyebut, pemanfaatan barang bekas ini menjadi upaya ramah lingkungan sekaligus menghadirkan nilai seni tersendiri.

Meskipun belum aktif promosi di sosial media, Ririn mengaku promosi produk dilakukan secara langsung melalui galeri dirumah.

Usahanya juga dilirik oleh pemerintah setempat. Lewat kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM. Ririn difasilitasi untuk bisa memasarkan dagangan decoupagenya di event-event yang diselenggarakan di Kota Malang.

“Kalau ada event itu merupakan bentuk pengenalan dari produk saya, karena saat ini jarang yang menjual aksesoris rumah seperti ini,” ujarnya.

Tidak hanya berdagang, Ririn juga kerap diminta untuk memberikan pelatihan kerajinan decoupage kepada sekolah maupun komunitas.
Ia menjelaskan, pelatihan dengan sistem pembayaran ringan, dimana hanya cukup membayar biaya bahan, bahkan peserta diperbolehkan membawa bahan sendiri.

“Biasanya banyak dari sekolah-sekolah yang datang, saya ingin usaha ini bisa menginspirasi sekaligus memberdayakan lebih banyak orang,” ucapnya. (*)

 

  • Penulis: Agung Budi
  • Editor: PWI Malang Raya

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less