Langkah Tenis Tunggal Putra Kabupaten Malang Terhenti di Babak 8 Besar Porprov Jatim
- calendar_month Kam, 3 Jul 2025

Pertandingan Tenis perorangan Porprov Jatim 2025. (Agung)
Peweimalang.com, Kabupaten Malang – Tenis Kabupaten Malang harus terhenti langkahnya di babak 8 besar tunggal putra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur. Setelah sebelumnya juga harus gugur di kategori beregu.
Kegagalan di kategori tunggal putra ini dikarenakan atlet Kabupaten Malang terkendala fisik. Pertandingan ini digelar di Lapangan Tenis, Stadion Gajayana, Kamis (3/7/2025).
Ash Shaka atlet tenis Kabupaten Malang harus terhenti perjuangannya di babak delapan besar, pasalnya Shaka terus bermain sebelum gelaran Porprov dan juga diharuskan untuk bermain di kategori beregu dan tunggal. Hal ini menjadikan fisik Shaka menjadi kurang fit saat bertanding di kategori tunggal.
Ia mengungkapkan bahwa di Kabupaten Malang sendiri kekurangan atlet tenis, sehingga memaksa Shaka untuk terus bertanding di dua kategori tersebut.
“Karena Kabupaten Malang hanya dua orang saja atletnya dan saya harus main di dua kategori, sehingga waktu bertanding tadi kondisi fisik saya kurang,” kata Shaka usai laga, Kamis (3/7/2025).
Ia mengatakan, kondisi yang kurang fit ini dideritanya setelah menjalani turnamen sebelum Porprov yang menjadikannya tidak produktif selama dua minggu. Meskipun begitu, Shaka tetap menjalankan pertandingan dengan semangat yang membara.
“Jadi cedera fisik kram saya dapat saat turnamen sebelum Porprov, lalu saat beregu itu sempat kambuh dan saat pertandingan kategori tunggal kondisinya tidak nyaman,” ungkap atlet tenis itu.
Shaka menyebut kekalahan dengan Surabaya dengan hasil akhir 9-8 ini menjadi poin evaluasi untuk kedepannya. Mengenai pertandingan babak 8 besar tadi, Shaka mengatakan masih bisa menandingi Surabaya dalam segi permainan. Namun sayangnya, karena terkendala cedera itu menjadikannya kurang lincah.
Atlet Tenis itu juga menambahkan bahwa terhentinya di babak delapan besar ini sesuai dengan target yang ditetapkan mengingat SDM atlet yang kurang tercukupi.
“Ini menjadi poin evaluasi saya untuk kedepannya, tapi ini sudah sesuai target yang ditetapkan oleh pelatih mengingat kekurangan atlet sehingga targetnya hanya 8 besar dan sudah sesuai target,” tutup Shaka.
- Penulis: Agung Budi
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar