Pembukaan Cabor Pencak Silat Porprov Jatim 2025, Diikuti 515 Atlet dari 36 Daerah
- calendar_month Sen, 30 Jun 2025

Wali Kota Malang memukul gong sebagai tanda dimulainya cabor Pencak Silat Porprov Jatim 2025. (Dafa)
Peweimalang.com, Kota Malang- Cabang olahraga (cabor) pencak silat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 akan berlangsung mulai 1 hingga 5 Juli 2025 di Sport Center UIN Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang. Sebelum pertandingan dimulai, cabor pencak silat menggelar opening ceremony pada Senin (30/06/2025).
Sebanyak 515 atlet dari 36 kabupaten/kota di Jawa Timur ambil bagian dalam kejuaraan ini. Mereka akan bertanding di 16 kelas tanding, 6 kelas seni, dan 2 kelas eksibisi.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan bahwa antusiasme para atlet sangat luar biasa. Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh perhatian besar dari masing-masing kabupaten/kota yang memberikan bonus menggiurkan kepada atletnya.
Ia menambahkan, ajang Porprov kali ini juga menjadi momentum IPSI Jawa Timur untuk menyeleksi atlet-atlet berpotensi yang akan dibina dalam pemusatan latihan daerah (puslatda), guna dipersiapkan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri yang akan digelar di Kudus pada Oktober mendatang.
“Sambil kita menyiapkan PON di tahun 2028,” ujarnya.
Pelestarian Budaya
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran para atlet muda pencak silat dari berbagai daerah di Jawa Timur. Ia menilai semangat dan kerja keras mereka mencerminkan upaya mengharumkan nama daerah melalui prestasi di bidang olahraga tradisional.
“Saya dapat melihat bagaimana generasi muda mengangkat daerah masing-masing melalui kerja keras dengan prestasi di bidang olahraga tradisional,” ungkap Wahyu.
Ia berharap Porprov dapat menjadi ajang pembentukan mental juara, memperluas jejaring pertemanan, serta sarana pelestarian budaya bangsa melalui pencak silat yang juga mengajarkan etika, disiplin, dan rasa hormat.
Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, juga berpesan agar seluruh atlet tetap rendah hati dan tidak meremehkan lawan. Ia menekankan pentingnya nilai sportivitas, objektivitas, dan profesionalisme yang harus dijunjung tinggi oleh para wasit dan juri.
Ia menyatakan bahwa atlet yang menunjukkan prestasi pada ajang ini akan dipersiapkan untuk mengikuti PON selanjutnya.
“Pencak silat ini Jawa Timur, jadi kita ini bukan mencetak sejarah tapi mengembalikan sejarah. Pencak silat itu Jawa Timur dan Jawa Timur itu adalah pencak silat,” tegas Nabil.
- Penulis: Dafa Wahyu Pratama
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar