1000 Penari Meriahkan Pembukaan Porprov IX Jawa Timur di Stadion Gajayana, Tekankan Pelestarian Generasi Muda
- calendar_month 12 jam yang lalu

Penampilan Tari Kolosal “Malang Mbois Malang Berkelas”. (Agung Budi)
Peweimalang.com, Kota Malang – Seribu penari ikut memeriahkan Pembukaan pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 yang diselenggarakan di Stadion Gajayana, Sabtu (29/6/2025). 1000 penari tersebut kebanyakan penari usia muda yang menampilkan kolosal Kota Malang.
Kolosal bertajuk “Malang Mbois Malang Berkelas” ini disutradarai langsung oleh Jadmiko Adi Widodo. Tidak sendiri, Jadmiko juga dibantu oleh 12 penata dan art salah satunya ialah Isa Wahyudi atau dikenal akrab Ki Demang.
Kolosal ini menampilkan beragam seni dan kebudayaan Kota Malang mulai dari tradisional sampai kekinian yaitu, Tari Beskalan Putri, Tari Topeng, Dolan Jaran, Macanan, Gunungan Panji, Reog, Pencak Silat, Taekwondo, Perkusi, Dancer dan Malang Carnival.
Pada Kolosal ini juga tepuk tangan dari para penonton di tribun Stadion Gajayana tak habis-habis. Dikarenakan kolosal seperti ini jarang dilihat oleh masyarakat.
Penata gerak dan art, Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang mengungkapkan bahwasanya kolosal ini dipersiapkan selama kurang lebih dua bulan. Ia menambahkan bahwa terdapat tiga kali latihan di Balai Kota dan lima kali di Stadion Gajayana.
“Jadi kita seleksi penarinya, seperti contoh di Kampung Budaya Polowijen yang menyeleksi 500 orang menjadi 300 orang. Dan ini diikuti oleh 35 sanggar dan 40 sekolah yang terlibat baik SMP, SMA, maupun kuliah,” urainya.
Ki Demang juga menyampaikan beberapa kendala yang ia alami selama persiapan. Ia menuturkan bahwa selama latihan cuacalah yang menjadi kendalanya.
“Kendala kami mungkin di cuaca kemarin saat gladi bersih saja tidak jadi karena hujan dan sebelumnya juga begitu,” tuturnya.
Meskipun terkendala dengan cuaca yang kurang mendukung, Ki Demang mengungkapkan penampilan di pembukaan Porprov IX Jawa Timur 2025 ini sangat spektakuler. Dimana kespektakuleran penampilan ini tak luput dari etos kerja dan semangat saat latihan.
“Penampilan 1000 penari ini sangat spektakuler, karena Porprov merupakan agenda Provinsi sehingga ini merupakan salah satu wadah kebudayaan dan kesenian di ajang yang besar,” ujarnya.
Kolosal ini memiliki sebuah pesan dari penampilannya. Pesan yang disampaikan adalah Kota Malang memiliki potensi yang besar pada seni dan budanya. Ki Demang menambahkan bahwa generasi muda Kota Malang saat ini perlu pengenalan pembinaan terhadap Seni dan Budaya Kita Malang.
Terlebih lagi, Ki Demang berharap untuk memperkuat kampung-kampung budaya di Kota Malang agar budaya Kota Malang tidak luntur.
“Jadi penampilan di ajang Porprov ini menjadi salah satu wadah bagi pegiat seni muda untuk mengasah ketrampilannya, sehingga nantinya saya harap akan ada Sekolah seni yang menjadi wadah bagi anak muda yang ingin memperdalam Seni dan Budaya,” tutupnya.
- Penulis: Agung Budi
- Editor: PWI Malang Raya
- Sumber: Liputan
Saat ini belum ada komentar